Langsung ke konten utama

Absensi bagi Milenial

Di artikel ini kami ingin memaparkan pentingnya waktu dan absensi di dalam pekerjaan, dan seberapa besar nilai dari waktu dan absensi bagi Milenial, atau apa pola pandang Milenial terhadap pentingnya budaya pemeliharaan absensi di pekerjaan.

Namun sebelum itu kita perlu tahu siapa itu Milenial. Menurut Wikipedia, Milenial (juga dikenal sebagai Generasi Y) adalah kelompok demografi setelah Generasi X (Gen-X). Tidak ada batas waktu yang pasti untuk awal dan akhir dari kelompok ini.  Para ahli dan peneliti biasanya menggunakan awal 1980-an sebagai awal kelahiran kelompok ini dan pertengahan tahun 1990-an hingga awal 2000-an sebagai akhir kelahiran. Menurut data yang diterbitkan Badan Pusat Statistik Republik Indonesia pada September 2016, pekerja Milenial di Indonesia pada tahun 2016 berusia 21 tahun - 34 tahun dan jumlahnya di Indonesia adalah 39,51 juta orang. Ini adalah jumlah yang besar.

Pendidikan, training dan pengalaman kerja memang penting bagi kandidat untuk menempatkan mendapatkan posisi disuatu perusahaan, namun pihak perusahaan akhir-akhir ini menempatkan sama pentingnya etika kerja dan pengelolaan kehadiran dan waktu dalam pekerjaan, karena hal itu mempengaruhi setiap aspek pekerjaan dan bisnis. Kehadiran tidak hanya berarti hadir secara fisik di kantor, namun juga termasuk kesiapan untuk mulai bekerja tepat waktu dan bekerja pada hari kerja untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada. Perusahaan menggunakan kehadiran dan catatan cuti karyawan sebagai faktor penting saat merujuk kandidat untuk tanggung jawab dan kesempatan kerja yang lebih tinggi. Kehadiran yang buruk terlihat bagi pengusaha sebagai kurangnya kerjasama dengan anggota tim lainnya dan kurangnya penghormatan terhadap pekerjaan tersebut.

Tapi, apa pendapat Milenial mengenai pentingnya waktu dan kehadiran di tempat kerja?

Milenial adalah generasi pertama yang memiliki akses ke internet selama tahun-tahun selama pertumbuhan mereka hingga menjadi dewasa, dan mereka adalah generasi yang paling beragam dan berpendidikan sampai saat ini. Milenial lebih terhubung dengan teknologi daripada generasi sebelumnya, dan mayoritas dari mereka percaya bahwa hubungan mereka dengan teknologi inilah yang membuat generasi mereka unik. Mereka ingin memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya di tempat kerja, dan mereka menghargai keseimbangan antara hidup kerja lebih dari sekedar uang. Mereka memprioritaskan jam kerja yang fleksibel daripada bonus uang tunai.

Milenial tidak mementingkan kehadiran fisik di kantor. Menurut suatu penelitian, 69% dari Milenial percaya bahwa kehadiran sehari-hari di kantor tidak perlu. Mereka lebih memilih untuk berkomunikasi secara elektronik di tempat kerja, bukan tatap muka atau melalui telepon. Mereka merasa nyaman menggunakan perangkat berteknologi mereka sendiri di tempat kerja dan mereka lebih memilih melakukan multitasking dalam memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya. Mereka lebih kolaboratif, nyaman bekerja dalam tim dan berpotensi lebih produktif. Bagi Milenial, mereka membutuhkan lingkungan kerja yang memungkinkan mereka melakukan pekerjaan dari mana saja kapan saja dan tidak dapat terikat oleh faktor kehadiran fisik dan aturan waktu di kantor.

Nah, perusahaan perlu melakukan usaha untuk menarik Milenial untuk mempertahankan talenta terbaik di industri. Perusahaan bisa memberikan jam kerja yang fleksibel dan bekerja dari rumah sebagai benefit utama bagi Milenial, karena mereka memprioritaskan work-life balance. Perusahaan bisa menawarkan fleksibilitas yang lebih besar di tempat kerja pada umumnya dalam penjadwalan jam kerja dan total jam kerja.

Tapi tantangan sebenarnya bagi pengusaha terletak pada kenyataan bagaimana mereka mengelola realitas sehari-hari dari jadwal karyawan, bagaimana jam kerja dapat direkam secara akurat dan bagaimana cuti dan benefit dihitung.

Ilustrasi tampilan time card Kopoka
Kopoka memungkinkan anda mengelola dan memantau pola kerja fleksibel sebab absensi dilakukan dengan smartphone, bukan mesin absensi yang terpaku di dinding kantor. Dengan Kopoka, anda bisa menerapkan work from home (atau kafe...) sambil tetap merekam kehadiran. Staff yang bekerja dengan pola biasapun, akan bisa dikelola lebih baik karena mereka yang datang ke kantor dipagi hari misalnya, bisa tetap merekam jam selesai kerja walaupun langsung pulang ke rumah dari tempat meeting diluar.

Selain itu, Kopoka berbasiskan cloud yang modern, sama modern-nya dengan Milenial, sehingga memudahkan juga perusahaan sebab tidak perlu pusing dengan instalasi dan pemeliharaan server, dan gratis pula.



Komentar

Postingan populer dari blog ini

7 Strategi Terbukti untuk Meningkatkan Produktivitas Karyawan Anda

 Produktivitas karyawan adalah inti dari kesuksesan perusahaan. Meningkatkan produktivitas bukan hanya tentang bekerja lebih keras, tetapi juga tentang bekerja lebih cerdas dan menciptakan lingkungan yang mendukung kinerja terbaik dari setiap individu di tim. Berikut ini adalah tujuh strategi terbukti yang dapat membantu perusahaan meningkatkan produktivitas karyawan mereka. 1. Tetapkan Tujuan yang Jelas dan Terukur : Memberikan panduan yang jelas kepada karyawan tentang apa yang diharapkan dari mereka adalah kunci untuk meningkatkan produktivitas. Tetapkan tujuan yang spesifik, terukur, dapat dicapai, dan relevan dengan visi perusahaan. 2. Berikan Pelatihan dan Pengembangan : Investasi dalam pelatihan dan pengembangan karyawan membantu meningkatkan keterampilan mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan produktivitas. Karyawan yang merasa diberdayakan dengan keterampilan baru cenderung lebih efektif dalam pekerjaan mereka. 3. Fasilitasi Alat dan Teknologi yang Tepat : Memastikan

Cara memulai menggunakan Kopoka

Fitur dasar dari Kopoka adalah absensi dengan smartphone (mobile attendance). Berikut sekilas langkah-langkah untuk mulai menggunakan mobile attendance Kopoka: Daftarkan  organisasi anda di  halaman pendaftaran Tunggu aktivasi oleh Kopoka, dan setelah tiba email pemberitahuan bahwa aktivasi sudah selesai,  login ke aplikasi web Kopoka  untuk  mendaftarkan para staff  anda. Beritahukan kepada para staff untuk melakukan instalasi  aplikasi mobile Kopoka  dari Google Play Para staff login ke Kopoka dari aplikasi mobile Kopoka menggunakan "Organization ID" dari organisasi anda, dan alamat email serta password yang diset saat pendaftaran staff. Staff kemudian sudah bisa  menggunakan aplikasi mobile Kopoka  untuk melakukan absensi. HR Administrator bisa  melihat dan mendownload data absensi  dari aplikasi web Kopoka. Masing-masing langkah diatas dijelaskan dengan lebih rinci di artikel selanjutnya sebagai berikut: Cara mendaftar ke Kopoka Cara login ke aplikasi web Kopo